Tampar saja Win, biar tak mengaduh sedu di bilik ibu










Win
kau pilihkan lagi satu randu untuk kau canting
di kuping merah karena ibu

apalagi lakon pelak yang nak kau tampilkan
saat kelak randu pecah
berarak ringan satu satu dipeluk mesra angin darat yang merindu pulau biru
kasih kita


berapa lagi penjual sembah yang nak kau pilin,
puih.. usir pergi melangit..
saat matahari berpeluh ikhlas menjaga sefajar sesenja
cinta kita

kenapa tak kau tampar saja pipi ini
kau senggolkan seiris hati ini
kau buang dan tak kau toleh walau seingat detik

biar tak secuil pun sedu tersungging
dan tak ada aduh di bilik mata ibu
tempat terakhir selalu kutuju

karena telah kau hempas kenangan kecupan
sekali tampar
di hulu kenangan indah
janji kita



on Monday, February 16, 2009 at 5:19pm

No comments:

Post a Comment