Daun Terakhir











kemarin
ada daun terbang sepertinya
gerakkan lirik mataku ke jendela
apartemenku
lantai lima


kemarin
ada persekongkolan indah pastinya
antara angin dan pohon jantung hatiku
karena yang hijau yang tak mungkin gugur
karena kerasnya hingga retakkan

aku tahu kau rindu
sehingga semua mungkin
gerakkan daun kecil hatimu ke lantai lima
tembuskan kaca hingga bangunkan tidur keikhlasanku
yang hanya melirik tak bergerak

karena mamak dan anak, tak mungkinkan
karena aturan dan patutan, tak izinkan
karena aku dan kau cinta hidup bernorma
karena semuanya kita hanya berkasih lewat rasa tanpa tatap dan sapa

kemarin
ada daun yang kubalas terbang
lewat tiupan hela penghabisan
hingga kau yakin selalu kau dihatiku

dan akhirnya
bisalah kau balas
lewat simpuhan dekat lekat terjamah
lewat gemulai usapan selayak yang kubayang kau tengah menari
lewat titik air lembut matamu yang kukhayal sejukkan  pedihku
di sini
di tanah yang selimuti bungkus raga hatiku
di segundukan yang berhiaskan cintamu
selalu

On Friday, September 16, 2011 at 12:26pm

4 comments:

  1. @Eka: "Saya suka puisi ini"

    ReplyDelete
  2. Mimpi indah saat membacanya

    ReplyDelete
  3. agung n igo.. thx ya.. terima kasih sekali... kalo ada puisi yg mau di masukkan disini silahkan ya..

    ReplyDelete
  4. susah banget buat puisi tandingannya :)

    ReplyDelete